Followers lahhhh!

Sunday, April 17, 2011

NALURI..

Salah satu ilmu Allah , Tuhan Yang Maha Esa yang paling mulia diturunkan kepada segenap mahkluk hidup yang bernyawa didunia ini , sepertinya adalah apa yang bisa kita sebut sebagai Naluri . Baik itu terhadap kelompok hewan/binatang , tetumbuhan bahkan kepada kelompok mahkluk yang paling cerdas , manusia.
Naluri memberi perintah pada sel otak dan akal setiap kelompok ciptaannya , guna menggerakkan organ-organ fisiknya bekerja  memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya masing-masing .
Rerumputan akan mencari ladang terbuka yang hangat disinari matahari agar tumbuh , hewan akan memilih ruang-ruang terbuka maupun tertutup yang sesuai bagi kelangsungan hidup bagi komunal dan jenisnya sendiri-sendiri .
Naluri akan mengajak kita segera makan dan minum , ketika  lapar maupun dahaga menghampiri kita . Begitulah pada hakekatnya naluri bekerja, menggerakkan insting setiap mahkluk untuk berbuat sesuatu sesuai kodratnya.
Bagaimana dengan “naluri” yang bukan hasil ciptaan Yang Maha Esa , atau bisa saya sebut disini sebagai “naluri” hasil rekayasa akal dan kecerdasan otak manusia ?
Dengan menggunakan berbagai istilah modernitas peradaban yang terus maju melangkah kedepan , “naluri” dengan katagori tersebut menjadi parasit yang menunggangi issue kesadaran manusia untuk bisa turut berperan sepanjang jaman dan peradaban manusia itu sendiri .
Tengoklah hasil karya “naluri” jenis tersebut , salah satunya adalah apa yang bisa disebut “keinginan” . “Naluri” jenis ini mampu membuat kita semua menjadi “disorientasi pikiran” , mana sebetulnya yang menjadi KEBUTUHAN dan mana sebenarnya yang hanya sekedar sebuah KEINGINAN yang sangat “relatif” fungsinya bagi keberlanjutan peradaban hidup manusia .
Ketika kekuasaan “naluri” tersebut tak bisa dibendung dengan berbagai dogma ke-iman-an dan akal sehat manusia , maka kita semua terjebak untuk tunduk patuh pada sebuah “kebutuhan” hasil karya “naluri”  yang tidak lagi beranjak dari Kebutuhan yang telah digariskan oleh Sang Penciptanya , Tuhan Yang Maha Esa.
Manusia terus berlanjut mengejar “keinginan-keinginan” yang sebenarnya semakin menciptakan sekat-sekat yang kemudian hari justru semakin mempersulit hidupnya sendiri. Kita semua terkurung dalam lingkaran “mimpi-mimpi” yang memabukkan , dan menyesatkan. Ketika anda menghalangi jalannya mimpi-mimpi dan berbagai “keinginan” saya , sudah pasti tak akan segan-sean saya menyingkirkan anda , apapun cara yang akan saya lakukan nanti.
Demikian pula sebaliknya , kita pun akan disingkirkan oleh “atas-nama-jaman” ketika kita tak sudi kompromi  dengan “keinginan” , hasil kerja “naluri” atau lebih tepatnya saya sebut hasil “kecerdasan muslihat” manusia-manusia disekitar kita .
Bagaimana anda menyikapi “keinginan” manusia disekitar anda yang ber “keinginan” seperti diatas . Sekali lagi ini sebuah pilihan . Tak ada pilihan untuk netral supaya aman-aman saja .
Anda akan tergilas bila hanya diam dan pasrah saja , sementara melawanpun juga tak ada jaminan anda “pasti” akan memenangkan pertempuran di medan laga. Ini pertaruhan bagi sebuah martabat yang dianugrahkan pada manusia .

1 comment: